Zat Aditif

Saat pergi ke sebuah toko makanan atau melewati tempat-tempat kuliner, melihat makanan yang beraneka rupa, baik warna maupun rasanya, apa reaksi kalian? Pasti kalian ingin segera memakan makanan tersebut bukan?

Sebenarnya, apa tujuan para pembuat makanan ini menciptakan makanan dengan penampilan yang menggoda selera? Bahan apa saja yang digunakan untuk membuat sebuah makanan memiliki penampilan dan cita rasa yang menarik?

Mari kita pelajari materi berikut ini!

Untuk menciptakan makanan yang menarik dan memiliki cita rasa yang nikmat, perlu adanya bahan tambahan yang diberikan dalam jumlah sedikit. Bahan tambahan makanan ini dikenal sebagai Zat Aditif. 

Tujuan penambahan zat aditif pada makanan antara lain adalah:

  • memperbaiki penampilan, tekstur dan aroma
  • menambah cita rasa
  • memperpanjang daya simpan
  • meningkatkan nilai gizi
Berdasarkan fungsinya, zat aditif makanan dikelompokkan menjadi :
  1. pewarna
  2. pemanis
  3. penyedap
  4. pengawet
  5. pemberi aroma 
  6. pengemulsi
Berdasarkan asalnya, zat aditif makanan dibedakan menjadi :
  1. Zat aditif alami, zat aditif yang bahan bakunya berasal dari makhluk hidup
  2. Zat aditif buatan, zat aditif yang bahan bakunya berasal dari bahan kimia melalui proses tertentu

A. Pewarna

Pewarna adalah bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman dengan tujuan untuk memperbaiki atau memberi warna pada makanan atau minuman agar lebih menarik.
Jenis-jenis pewarna makanan :

Pewarna alami :

Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya dari tumbuhan atau hewan
Pewarna alami mempunyai keunggulan, yaitu lebih sehat dan tidak meimbulkan efek samping jika dikonsumsi. Tetapi, pewarna alami memiliki beberapa kekurangan diantaranya, meninggalkan rasa dan aroma yang tidak diiginkan, warna tidak stabil dan mudah rusak oleh pemanasan, warna kurang tajam dan terbatas.

Contoh pewarna alami :

Hijau         : daun pandan, daun suji
Kuning      : kunyit
Merah       : daun jati, umbi bit, cabe merah
Coklat       : karamel, coklat

Pewarna buatan :
Biru           : Brilliant Blue FCF
Kuning      : Tartrazine
Oranye      : Sunset Yellow FCF
Hijau         : Fast Green FCF
Merah        : Allura Red AC

Pewarna buatan :

Pewarna buatan diperoleh dari proses reaksi kimia mengguanakan bahan-bahan sintetis. Praaewarna buatan memiliki keunggulan di antaabilranya, harga lebih murah, warna stabil, tajam, tidak mudah rusak karena pemanasan, dan banyak jenisnya. Namun begitu, bahan pewarna buatan memiliki dampak negatif bagi kesehatan karenanya harus melalui pegujian yang ketat.
Beberapa produsen makanan menggunakan pewarna makanan yang tidak diperbolehkan untuk makanan. Bahan pewarna yang dilarang tersebut antara lain :

B. Pemanis

Pemanis merupakan bahan tambahan pada makanan atau minuman sehingga dapat menyebabkan rasa manis.
Ada dua jenis bahan pemanis :

Pemanis alami :

Bahan yang serig digunakan adalah gula pasir, gula kelapa, gula aren dan gula bit.

Pemanis buatan :

Memiliki rasa manis yang hampir sama atau lebih manis dari pemanis alami. Pemanis buatan dibuat untuk menggantikan pemanis alami, contohnya: siklamat, sakarin, kalium asesulfam, dan aspartam. Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan lebih besar dari gula pasir, namun rendah kalori sehingga banyak dikonsumsi penderita diabetes (kencing manis) dan untuk diet.


C. Pengawet

Pengawet merupakan zat aditif yang ditambahkan pada makanan yang berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan atau minuman.

Jenis-jenis pengawet makanan :

Pengawet alami, contoh bahan yang digunakan sebagai pengawet alami adalah garam, gula.Cara pengawetan dengan garam misalnya pada pembuatan ikan asin. Sedangkan pengawetan yang menggunakan gula misalnya pada manisan. Contoh proses pengawetan lainnya adalah pengasapan,pengeringan, pembekuan, penyinaran dan pemanasan.

Pengawet buatan, merupakan bahan pengawet yang dibuat dari bahan kimia. 
Beberapa contoh bahan pengawet dan penggunaannya


D. Penyedap

Penyedap merupakan bahan tambahan makanan yang berfungsi untuk menambah cita rasa makanan. Contoh bahan penyedap alami adalah, bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica,sereh, kayu manis dan segala macam bumbu dapur. Sedangkan penyedap buatan contohnya adalah vetsin yang mengandung senyawa Monosodium Glutamat (MSG) atau Mononatrium Gluatamat (MNG).

E. Pemberi Aroma

Zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetis disebut essen. Contoh essen : amil kaproat (aroma apel), amil asetat (aroma pisang ambon), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur) .
Pemberi aroma alami yang biasa digunakan dibuat dari ekstrak buah segar (stroberi, anggur, minyak atsiri dan vanili.

Zat Adiktif


Zat adiktif adalah zat-zat yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan ketergantungan (adiksi) atau ingin menggunakannya secara terus menerus (ketagihan).
Zat adiktif alami yang biasa dikonsumsi adalah kafein yang ada pada kopi dan theine yang ada dalam teh. 

Jenis-jenis zat adiktif :

1. Narkotika

Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman yang dapat menurunkan kesadaran, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri serta menyebabkan ketergantungan bagi penggunanya. Narkotika adalah zat berbahaya yang tidak boleh digunakan tanpa pengawasan dokter. Penggunaan secara sembarangan tanpa izin dokter adalah melanggar hukum. 

Narkotika dikelompokkan menjadi 3 golongan : 

  • Narkotika golongan I (sangat berbahaya) : heroin/putaw, kokain, dan ganja.
  • Narkotika golongan 2  : morfin, petidin, dan metadon.
  • Narkotika golongan 3 (banyak digunakan dalam pengobatan) : kodein.

2. Psikotropika

Psikotropika merupakan obat yang berkhasiat psikoaktif yang memengaruhi mental dan perilaku seseorang. Psikotropika dikelompokkan menjadi 4 golongan :
  • Golongan I, sangat kuat menyebabkan ketergatungan : ekstasi/MDMA, LSD (Lyseric acid diethylamide) dan STP/DOM.
  • Golongan II, berpotensi kuat menyebabkan ketergantungan : amfetamin, metamfetamin, fenisiklidin, dan ritalin. 
  • Golongan III, menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan sebagai obat : pentobarbital dan flunitrazepam.
  • Golongan IV, berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan : diazepam, klobazam, fenobarbital, barbital, klorazepam dan nitrazepam yang digunakan sebagai obat tidur.

3. Zat Psiko-Aktif Lainnya

Selain narkotika dan psikotropika, ada jenis zat lain yang juga memengaruhi kerja sistem saraf pusat jika disalahgunakan. Zat tersebut adalah zat psiko-aktif. Contoh zat psiko-aktif antara lain, alkohol, nikotin dan kafein.
Jenis alkohol yang banyak dipakai adalah etanol ( C2H5OH ).  Zat ini dapat diperoleh dari fermentasi glukosa dengan ragi (Saccharomyce cerevisiae).